Kamis, 10 Mei 2012

PERSPEKTIF MATAHARI


PERSPEKTIF MATAHARI
(TERKAIT PENGARUHNYA BAGI KEHIDUPAN DI MUKA BUMI) 

















OLEH:

I NYOMAN SUPARIARTA
(0814031019)
A

 













JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
201

BAB I
PENDAHULUAN


1.1.Latar Belakang
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusat dari tata surya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi dan cahaya sendiri.
Matahari dapat memancarkan cahaya dan panas yang amat sangat besar energi yang dihasilkan berasal dari reaksi fusi nuklir, penggabungan inti atom hidrogen.(Anonym; 2007)
 Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya. Matahari merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari. Matahari juga mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, serta pengontrol planet-planet lain di tatasurya ini. Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi. (Darmodjo;2004)
Oleh karena pentinya matahari bagi kehidupan di bumi penulis tertarik mengangkat makalah yang berjudul “Perspektif Matahari” terkait pengaruhnya bagi Kehidupan di Muka bumi






1.2.Rumusan masalah
1.2.1.      Bagaimana Kharakteristik Matahari?
1.2.2.      Bagaimana   Gerak semu Matahari  terhadap Bumi?
1.2.3.      Bagaimana Intesitas Insolasi Matahari terhadap Bumi?
1.2.4.          Adakah  pengaruh Radiasi Matahari terhadap kehidupan dimuka Bumi?


1.3.Tujuan penulisan
1.3.1.      Untuk menggetahui Kharakteristik Matahari.
1.3.2.      Untuk mengetahui Gerak semu Matahari  terhadap Bumi
1.3.3.      Untuk mengetahui Intesitas Insolasi Matahari terhadap Bumi
1.3.4.      Untuk mengetahui pengaruh Radiasi Matahari terhadap kehidupan dimuka Bumi.

1.4.Mamfaat penulisan

Ø  Teoritis
Dengan adanya pengetahuan tentang  perspektif matahari bagi kehidupan dimuka bumi, dapat mengetahui pentingnya matahari dan selain itu dapat digunakan acuan penelitian selanjutnya.
Ø  Praktis
Dengan adanya pengetahuan tentang perspektif matahari bagi kehidupan dimuka bumi, dapat memamfaatkan energi matahari dengan bijaksana dalam pengembangan IPTEK.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1.        Kharakteristik Matahari
A.Bentuk dan Ukuran Matahari
Matahari berbentuk seperti bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai katulistiwa dan kutub karena pergerakan rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek (anonym; 2009). Matahari juga dikatakan memiliki diameter 14x105 km atau 109 kali diameter Bumi. Mempunyai Massa 333.400 kali massa Bumi atau 1,99x1030 kg, dan densitas matahari rata-rata 1,41 g cm-3 lebih rendah seperempat kali densitas bumi rata-rata(Tjasyono.2008;68-69)
B.  Suhu Matahari
Panas matahari pada permukaannya adalah kurang lebih 60000C. Sedangkan pada inti matahari temperatur mencapai 150 juta derajat celcius. Dari waktu ke waktu suhu matahari akan diperkirakan semakin dingin dan akhirnya mati bersama planet-planet lain termasuk bumi(anonym;2007).Menurut sumber lain suhu permukaan matahari sebesar 5.500 °C. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius, Namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis(Darmodjo,2004).
C.  Penyusun Matahari dan Bagian-bagaian matahari
Matahari merupakan bola gas yang terdiri dari 94% atom Hidrogen dan 5,9% atom Helium, sisanya campuran unsur-unsur karbon dan atom lainnya(suditha,2007;27).Susunan matahari  terdiri dari beberapa bagian meliputi;


Ø  Inti Matahari
Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi hidrogen menjadi inti helium dan mnghasilkan reaksi yg sngat besar. Suhu inti matahari mencapai 15 juta kelvin. Atau mencapai 3,5 x 100000000 derajat celcius(Deodatus,2009)
Ø  Fotosfera(fotosfer)
Fotosfera adalah bagian permukaan matahari yang dapat dilihat sehari-hari, atau disebut juga lapisan cahaya. Suhu di bagian dalam fotosfera kira-kira 6000 kelvin(anonym ;2009). Permukaan fotosfer matahari ini  kita lihat bulat putih sangat fijar dan sinarnya menyilaukan. Fotosfer itu tidaklah rata tetapi berbintik, Bintik-bintik ini disebut  granulasi fotosfer(suditha,2007;27).
Ø  Kromosfera
Khromosfer ini hanya dapat tampak kepada kita waktu gerhana matahari yang sempurna. Waktu itu kelihatan lapisan ini sebagai tepi yang sempit, berwarna merah di pinggir bulan yang berwarna hitam(suditha,2007;27). Lapisan kromosfefera ini mengelilingi fotosfer. Kromosfera tersusun dr lapisan hydrogen. Suhu lapisan kromosfera di dekat korona mencapai 10.000 kelvin, sedangkan di lapisan luarnya kurang lebih 4000 kelvin(anonym,2009).
Ø  Korona
Lapisan ini dapat dilihat pada saat terjadi gerhana matahari berupa lingkaran putih yg mengelilingi matahari. Lapisan inipun hanya dapat kelihatan pada waktu gerhana Matahari yang sempurna saja, karena terangnya hampir serupa dengan angkasa biru disekitarnya(suditha,2007;27).Lapisan korona mengandung gas yang sangat tipis bersuhu 1 juta kelvin. Korona berwarna abuabu akibat tumbukan ion-ion pada suhu yg sangat tinggi. (anonym;2009).Menurut sumber lain ada 2 tambahan dari susunan matahari terdiri dari;
Ø  Protuberans, sekeliling khromosfer itu tampak pula kepulan-kepulan gas seperti nyala (lidah) api memencar-mencar dari matahari sampai puluhan ribu kilometer tingginya hingga masuk ke korona.
Ø  Noda-noda Matahari, sering pula kelihatan pada matahari itu bintik-bintik yang hitam. Garis menengahnya kadang-kadang sampai ratusan ribu kilometer, jadi jauh lebih besar dari bumi kita ini. (suditha,2007:37)
D. Konstanta Dan Energi Matahari
Matahari merupakan sumber energi bagi segala kehidupan di bumi. Matahari menentukan cuaca, matahari menjadi penggerak perputaran air(siklus hidrologi), matahari membantu tumbuhan dalam proses fotosistesis, dsb. Sumber energi matahari ini merupakan suatu  pembangkit tenaga termonuklir yang didalamnya terjadi proses fusi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi  menjadi helium. Banyaknya kalor yang diterima oleh setiap 1 cm persegi pada bagian atas atmosfir matahari permenit adalah 2 kalori per menit per cm persegi. Energi matahari terjadi karena adanya fusi atau penggabungan inti hidrogen membentuk inti helium serta 2 positron dan energi 24,7 MeV(anonym ;2009).
Energi yang dipancarkan oleh setiap meter persegi permukaan matahari yang sangat luas itu adalah   65.000 kilowatt. Energi sebesar ini diperoleh dari pembakaran hidrogen, yaitu masanya sendiri, sebesar 3,6 juta ton setiap detik. Proses ini  telah berlangsung selama lima milyar tahun; juga dengan laju yang sama kegiatan ini masih akan dapat dipertahankan sekurang-kurangnya selama lima milyar tahun lagi(suryono,2010).
E. Keunikan(kekasan)
Kekasan dari matahari yang paling utama adalah kemampuannya untuk mentranfer panasnya ke semua arah dari galasi bimasaksi ini yaitu disebut dengan radiasi. Radiasi adalah transfer panas dalam bentuk gelombang elekromahnetik(waryono1987;23)
Gelombang-gelombanng elektromahnetik ini merambat 300.000 km/detik, tetapi mempunyai frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda beda. Jajaran lengkap semua gelombang elektromahnetik yang berurutan menurut panjang gelombangnya atau menurut jumlah frekuensinya disebut spectrum gelombang elektromahnetik. Spektrum elektromahnetik ini dapat dibedakaan atas sinar ultraviolet, sinar cahaya, sinar intramerah(waryono.1987;11-13)
F.Jarak Matahari Ke Bumi
Matahari adalah bintang yang jaraknya paling dekat dengan bumi baik pada gugusan galaksi bima sakti maupun pada galaksi andromeda. Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (atau 93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi  dan bisa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km, Dibandingkan dengan bumi. Diameter  matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar  matahari menempuh masa delapan menit  untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar matahari dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor mata dan bias mengakibatkan kebutaan.(Darmodjo;2004).
Jarak kedudukan terdekat matahari ke bumi jaraknya adalah 147 juta km disebut Perihelium (1 januari). Sedangkat jarang paling jauh matahari ke bumi yakni kurang lebih sekitar 152 juta km disebut Aphelium (1 juli). Tentu saja saat ini belum ada orang yang menghitung secara langsung jarak matahari ke bumi karena sangat panas dan silau(anonym;2009).
G.Aktivitas Matahari
Sebagai induk tata surya, Massa matahari 99,85 % dari massa total tata surya. Dengan komposisinya yang didominasi hidrogen, reaksi nuklir fusi hidrogen menjadi unsur-unsur yang lebih berat di inti matahari adalah sumber energi utamanya. Ternyata matahari bukanlah bintang yang statis. Ada gejolak-gejolak di permukaan matahari yang kadang menguat dan kadang melemah yang dikenal sebagai aktivitas matahari. Kombinasi aktivitas radiasi dan aktivitas magnetiknya diduga berperan besar pada siklus aktivitas matahari. Mekanisme terjadinya siklus aktivitas matahari itu sampai kini terus diteliti. Belum ada teori yang mampu menjelaskan secara lengkap tentang hal tersebut.
Akibat siklus aktivitas matahari, pancaran radiasi matahari yang mencapai bumi juga bervariasi. Variasinya antara aktivitas minimum dan maksimum sekitar 0,1% - 0,5%. Analisis lebih rinci menunjukkan bahwa variasi terbesar terjadi pada gelombang pendek (sinar X dan UV) yang bervariasi antara 2 – 100 kali dan pada gelombang panjang(inframerah dan radio). Sedangkan pada cahaya tampak sedikit sekali perubahannya(Djamaluddin. 2008).
2.2.        Gerak semu Matahari  terhadap Bumi
Bumi bergerak mengelilingi matahari (revolusi), dan juga berotasi terhadap sumbu bola bumi. Namun sumbu rotasi bumi itu tidak tegak lurus terhadap sumbu revolusi. Akibat dari gerak semu matahari wilayah yang diterangi matahari sepanjang tahun berbeda-beda. Selama setengah tahun, matahari lebih banyak menerangi wilayah utara ketimbang wilayah selatan, dan setengah tahun berikutnya hal sebaliknya yang terjadi. Jika fenomena ini diamati sepanjang tahun dari bumi, maka terlihat seolah-olah matahari itu bergerak dari utara ke selatan selama setengah tahun, dan kemudian balik lagi bergerak dari selatan ke utara pada setengah tahun berikutnya. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika(purnomo.2008).
Gerak semu adalah gerak yang sifatnya seolah-olah bergerak atau tidak sebenarnya (ilusi), dalam (Anonim.2010). Gerak semu matahari adalah kedudukan peredaran matahari yang dilihat dari bumi selama sepanjang tahun. Matahari seolah-olah akan bergerak dan berubah secara periodik selama setahun. Pergeseran matahari inilah yang kemudian pada akhirnya akan menyebabkan pergantian musim di bumi. Di daerah dekat kutub akan mengalami empat musim, sementara daerah di kawasan ekuator atau dekat garis khatulistiwa umumnya memiliki empat musim.
Pada tanggal 21 Maret dan 23 September matahari akan melintas tepat di atas garis khatulistiwa. Sementara itu pada tanggal 21 Juni matahari akan melintas di garis balik utara matahari, atau koordinat 23.5° LU. Serta pada tanggal 22 Desember matahari akan melintas tepat di atas garis balik selatan matahari pada koordinat 23.5° LS. Dinamakan garis balik matahari atau titik balik matahari karena disitu adalah posisi maksimal matahari ketika bumi juga mengalami kemiringan paling maksimal. Pada 21 Juni belahan bumi utara akan condong ke arah matahari. Sementara pada 22 Desember belahan bumi selatan yang akan condong ke arah matahari(anang,2008).
Kedudukan matahari pada kordinat bumi 23.5° LU disebut solstatis musim panas. Ciri-ciri soltatis musim panas adalah;
  • Kutub utaracondong 23.5° ke matahari, sinar matahari pada jam 12.00 tegak lurus pada23.5° U.
  • Disebelah bumi utara, sinar matahari menyinggung lintang 66,50U setelah melewati kutub utara, di belahan bumi selatan matahari hanya sampai pada lintang 66,50S
  • Lingkaran terang tidak membagi garis lintang sama besar kecuali pada equator, sehingga lamanya siang tidak sama dengan lamanya malam kecuali di equator.
  • Belahan bumi utara lebih luas kearah matahari daripada belahan bumi selatan, sehingga siang hari lebih lama, daerah lintang 66,50-900U siangnya mencapai 6 bulan.
  • Lamanya siang ditambah dengan sudut matahari yang lebih besar, mengasilkan isonasi maksimum disebelah bumi utara pada tanggal 22 juni, sehingga temperatur tinggi dan terjadi solstis musim panas(Tjasyono,2008;71).

2.3.        Intesitas insolasi Matahari terhadap Bumi
Orbit bumi mengelilingi matahari adalah elip, sehingga jarak matahari-bumi berbeda. Jarak bumi-matahari minimum 147 juta km, terjadi tanggal 3 januhari(perihelium) dan maksimum 152 juta km tanggal 4 juni(aphelium). Akibatnya  radiasi matahari pada puncak atmosfer pada bulan januhari adalah sekitar  7% lebih kuat pada bulan juni, dan beda ini sama pada semua lintang dalam teori faktor ini menimbulkan belahan bumi selatan lebih panas ketika musim panas dan lebih dingin pada musim dingin dibandingkan belahan bumi utara.
Secara klimatologis, beda intensitas intensitas insolasi yang disebabkan oleh variasi elevasi matahari yaitu posisi matahari di langit di atas horizon yang biasannya ditunjukan pada waktu local tengah hari(noon) ketika matahari mencapai elevasi maksimum hariannya.
Ada tiga alasan mengapa posisi tinggi matahari menyebabkan insolasi lebih kuat dibandingkan elevasi rendah;
1.      Sinar yang tegak dari posisi matahari tinggi mencakup  permukaan yang lebih kecil daripada sinar yang miring dari posisi rendah. Intensitas insonasi berpariasi secara profosional terhadap sinus sudut datang.
2.      Posisi tinggi matahari berarti radiasi matahari melewati atmosfer yang lebih tipis, akibatnya atenuasi kecil( hamburan yang disebabkan oleh partikel debu atmosferik lebih kecil). Efek ini secara jelas ditunjukan oleh kenyataan bahwa untuk melihat pada posisi terlindungi(kaca mata gelap), tetapi sangat berbahaya bila matahari pada posisi tinggi di langit. Kasus ini disebabkan proporsi radiasi gelombang pendek difus dan radiasi langsung berbeda. Radiasi gelombang pendek langsung adalah radiasi yang tidak diserap, dihamburkan atau dipantulkan. Hamburan mempengaruhi terutama pada panjang gelombang radiasi matahari yang lebih pendek, sehingga sinar kemerah-merahan(reddish) lebih menguasai bila terjadi hamburan kuat. Sehingga matahari pada saat terbenam dan terbit warnanya merah.
3.      Efek yang berkaitan dengan elefasi matahari adalah albedo, prosentase insolasi yang dipantulkan tidak berubah oleh permukaan bumi. Sedangkan albedo dikendalikan oleh sifat-sifat fisis permukaan terutama warnanya, dalam keadaan yang sama maka albedo berkurang dengan elevasi matahari yang lebih tinggi. Efeknya sangat kuat terutama di atas air karena itu secara klimatologis sangat penting di daerah tropis dan benua maritime Indonesia dimana sekitar 70-75% permukaan bumi ditempati oleh laut atau lautan. (Tjasyono,2008;75).
Intensitas insolasi yang diterima oleh berbagai tempat serta setiap saat tidak sama besarnnya. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi adalah
1.      Konstate matahari
Konstante matahari besarnya rata-rata 1,94 cal/cm2/menit, sebenarnyya selalu mengalami perubahan, walapun perubahan tersebut tidak besar. Perubahan itu disebabkan oleh;
a.   Berubahnya intensitas radiasi yang dipancarkan oleh permukaan matahari yang disebabkan oleh perubahan noda-noda matahari.
b.  Perubahan jarak bumi ke matahari.jarak bumi-matahari berubah-ubah sebab obit orbit bumi mengelilingi matahari berbentuk elip dan matahari  terletak pada titik apinya(waryono,1987;14).
2.      Sudut datang sinar matahari
Sudut datang sinar matahari selalu berubah setiap  saat. Perbedaan sudut pandang sinar matahari menyebabkan;
a.   Perbedaan luas permukaan horizontal yang mendapat sinar. Makin besar sudut datang sinar matahari, sinar tersebut akan membentang pada permukaan horizontal yang lebih sempit sehingga energi matahari yang diterima oleh setiap kesatuan yang luas lebih besar(waryono,1987;14).
b.  Perbedaan panjang atmosfer yang didahului oleh sinar matahari. Makin besar sudut datang sinar matahari, makin pendek atmosfer yang dilalui oleh sinar, sehingga kehilangan energi matahari akibat proses absopsi, refleksi dan scattering, ketika melalui atmosfer lebih kecil (waryono,1987;14).
3.      Panjangnya siang hari
Panjang siang hari disetiap tempat tidaklah sama, kecuali tempat-tempat yang terletak di equator. Siang terpanjang terjadi di  waktu solsium musim panas dan siang terpendek terjadi waktu soltisium musim dingin. Besarnya energi yang diterima berbanding lurus dengan lamanya waktu penerimaan. Karena itu makin panjang siang harinya makin besar pula insolasinya(waryono,1987;16).
4.      Keadaan atmosfer
Ketika radiasi matahari melalui atmosfer diperlemah oleh adanya absorsi, refleksi dan scattering oleh atmosfer(waryono,1987;16) sehingga akan mempengaruhi intesitas insonasi matahri menuju bumi.
Menurut sumber lain factor mempengaruhi intensitas insonasi matahari adalah lintang tempat dan letak tempat. Misalnya, jika ada efek penyerapan, hamburan dan pemantulan dari lapisan atmosfer, maka jumlah insonasi bergantung pada sudut jatuh sinar matahari dan durasi radiasi matahari. Bertambahnya lintang tempat menyebabkan sudut jatuh dan intensitas insolasi berkuurang, selain itu letak tempat mempengaruhi sudut jatuh sinar matahari pada permukaan, dengan demikian mempengaruhi intensitas insolasi terutama didaerah lembah dan dilereng pegunungan(Tjasyono,2003.79-80).

2.4.        Pengaruh radiasi matahari terhadap kehidupan dimuka Bumi
Matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan. Pengaruh radiasi matahari sangat banyak  meliputi pengunaan untuk pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan alami dalam bangunan di siang hari, pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan hidup, kesehatan, bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis (Kamaluddin,2010)
Kedudukan relatif matahari terhadap daerah  dan berbagai aktivitas matahari akan mempengaruhi cuaca/iklim di wilayah itu. Ketika matahari aktif meningkatnya radiansi matahari mempengaruhi jumlah energi matahari yang sampai ke bumi(intensitas insolasinya), demikian juga medan magnetik sekitar bumi dan jumlah partikel bermuatan yang dipancarkan matahari sehingga mengubah inensitas sinar kosmik yang sampai ke bumi. Hal itu mempengaruhi dinamika atmosfer dan lautan, serta proses pembentukan awan, suhu, dan hujan.(nyonk.2010).
Matahari adalah sumber energi utama bagi bumi. Pemanasan matahari pada siang hari dan pendinginan pada malam hari dalam skala harian, atau musim panas dan musim dingin dalam skala tahunan, berperan besar pada gerakan massa udara dalam bentuk angin, baik dalam skala lokal maupun global. Demikian juga penguapan air di permukaan bumi oleh matahari sehingga menjadi awan dan dari awan itu turun hujan kemudian airnya mengalir ke tempat yang rendah, tampak jelas peranan matahari dalam siklus hidrologi yang merupakan gerakan massa air. Faktor cahaya matahari dalam proses fotosintesis pada tumbuhan menunjukkan perannya dalam aktivitas biologi yang menunjang kehidupan makhluk hidup di bumi, baik dalam bentuk bahan makanan maupun dalam siklus karbon dioksida dan oksigen(Djamaluddin. 2008).
Matahari juga berpengaruh pada kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Bagi tumbuhan, Energi matahari dimamfaatkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari.bagi manusia dan hewan sinar matahari  pagi berpengaruh untuk merangsang tubuh untuk menghasilkan vitamin D, yang berfungsi untuk memetabolisasi kalsium, sehingga membentuk tulang yang kuat.




BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pada dasarnya matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusat dari tata surya. Matahari termasuk bintang karena dapat menghasilkan energi cahaya sendiri. Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Matahari mempunyai kharakteristik dari bentuk dan ukuran Matahari, Suhu Matahari, penyusun matahari dan bagian-bagaian matahari, konstanta dan energi, Jarak Matahari ke bumi, aktivitas Matahari, pengaruh Gerak semu Matahari  terhadap Bumi, Intesitas insolasi Matahari terhadap Bumi menyebabkan terjadinya perbedaan suhu dibumi.
Orbit bumi mengelilingi matahari adalah elip, sehingga jarak matahari-bumi berbeda., konstate matahari, Sudut datang sinar matahari,panjangnya siang hari,keadaan atmosfer
Matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan. Pengaruh radiasi matahari sangat banyak  meliputi pengunaan untuk pemanasan/mengeringkan, penguapan dan pencahayaan alami dalam bangunan di siang hari, pertanian, kehutanan, perikanan, peternakan, pengairan, lingkungan hidup, kesehatan, bangunan, kesehatan dan berbagai kegunaan yang sangat praktis.

3.2.Saran
  1. Berhubung matahari memiliki fungsi yang penting di bumi, diharapkan kepada pembaca untuk menjaga lapisan ozon, mengingat dengan rusaknya lapisan ini, matahari yang menyinari bumi akan berdampak negatif pada kehidupan di muka bumi.
  2. Mengingat makalah ini masih jauh dari sempurna, maka diperlukan kritik yang bersifat membangun.






DAFTAR PUSTAKA

Anang.2008.http//anang.net/peritungan gerak semu matahari  Posted  on October 16, 2008 diakses pada tanggal 19 Mei 2010

Anonim.2007. Penjelasan Dan Pengertian Matahari Sebagai Bintang - Informasi Singkat, Jelas Dan Padat Tentang Matahari http://organisasi.org/penjelasan-dan-pengertian-matahari-sebagai-bintang-informasi-singkat-jelas-dan-padat-tentang-matahari.diakses 17 Mei 2010

Anonim.2009.susunanmatahari.http://id.shvoong.com/exactsciences/astronomy/1898836-matahari/ diakses pada tanggal 17 Mei 2010.

Anonim.2010.http://forum.upi.edu/v3/index.php?topic=14462.0,ditulis January 26, 2010, 12:32:40 pm »diakses pada 19 Mei 2010

Anonym,2008. http://id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis  diakses 27 mei 2010

Arnyana, Putu.dkk.2005.Ilmu Alamiah Dasar.Singaraja:IKIP(tidak diterbitkan)

Darmodjo & Kaligis, 2004Ilmu Alamiah Dasar, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,Jakarta, diakses pada tanggal 17 mei 2010 di http://id.wikipedia.org/wiki/Matahari
Deodatus,Doni.2009. http://bsktbll.wordpress.com/2009/03/20/susunan-matahari/ diakses pada tanggal 17 mei 2010
Djamaluddin.2008.http://tdjamaluddin.spaces.live.com/Blog/cns!D31797DEA6587FD7!286.entry diakses 28 mei 2010

 
Kamaluddin.2010.http://kamaluddin86.blogspot.com/2010/01/peranan-radiasi-matahari-terhadap.html.diakses 27 mei 2010
Nyonk.2010.http://nyonk17.wordpress.com/2010/04/29/dampak-aktifitas-matahari-terhadap-bumi/ diakses 27 mei 2010
Purnomo,sidik. http://sidikpurnomo.net/gerak-semu-matahari.html. Posted on October 27, 2008 diakses tanggal 19 Mei 2010
Ronquillo,Ulysses.2010.http://dchandra.wordpress.com/2007/11/06/manfaat-sinar-matahari/ diakses 27 mei 2010

Suditha, Nyoman.2007.Astronomi.Singaraja:IKIP(tidak diterbitkan)

suryono.2010.http://www.lablink.or.id/Eko/matahari.htm.diakses tanggal 24 mei 2010

Tjasyono, Bayong.2003.Geosains. Bandung:ITB

Tjasyono,Bayong.2008.Ilmu Kebumian dan Antariksa.Bandung;PT Remaja Rosdakarya
Waryono,dkk.1987.Meteolologi dan Klimatologi.Surabaya cetakan pertama;PT Bina Ilmu












 
 

Tidak ada komentar: