Kamis, 10 Mei 2012

CONTOH LAPORAN STUDY TOOR GEOGRAFI


PERSEFEKTIF PANTAI

(DALAM KETERKAITAN ANTARA PEMBENTUKAN GUMUK PASIR/SAND DUNS DENGAN KEADAAN DAERAH PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA)
Logo Undiksha kementerian








OLEH :
                       NAMA             :           I NYOMAN SUPARIATA
                       KLS                  :           A
                       SEMESTER     :           V

 










JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2010

KATA PENGANTAR

 


            Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan karyatulis yang berjudul “PERSEFEKTIF PANTAI(DALAM KETERKAITAN ANTARA PEMBENTUKAN GUMUK PASIR/SAND DUNS DENGAN KEADAAN DAERAH PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA)” ini tepat pada waktunya.
            Dalam pembuatan Karyatulis ini, tentunya tidak telepas dari bantuan berbagai pihak. Maka dari itu, Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu. Semoga apa yang telah diberikan mendapat pahala yang setimpal dari Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
            Dalam penulisan karyatulis  ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu diharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan karya ini. Disamping itu diharapkan karyatulis  ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.


Singaraja,  27 Agustus 2010



Penulis








DAFTAR ISI

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1.      LATAR BELAKANG

Parangtritis adalah pantai terindah dan terpanjang di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini sudah dikenal sejak jaman Belanda sebagai tempat peristirahatan yang nyaman. Pantai ini sangat indah dan menawan dengan deburan ombak pantai selatan yang cukup besar. Bagi mereka yang hobi berselancar, meski terbatas, bisa melakukannya di pantai ini. Angin yang kencang berhembus dapat Anda manfaatkan untuk bermain layang-layang. Eloknya pemandangan sejauh mata memandang akan membuat hati Anda merasa tenteram.
Kindahan pantai parangtritis daerah yogyakarta ini dilengkapi oleh kehadiran penomena alam yang sangat menarik, yakni adanya gumuk-gumuk pasir (sand dune). Menurut ahli geologi, gumuk ini merupakan gumuk pasir terlengkap di Indonesia, bahkan mungkin dunia. Parangtritis telah lama terkenal, tidak hanya sebagai pantai yang mempertemukan bukit pasir, pantai dan tebing batu, tetapi juga sebagai tempat bersejarah yang berhubungan dengan legenda misterius tentang Ratu Laut Selatan, "Kanjeng Ratu Kidul." Legenda mengatakan Kanjeng Ratu Kidul menikah dengan salah satu keturunan Kerajaan Mataram, Panembahan Senopati, yang dia kunjungi dan berhubungan pada saat-saat tertentu. Di pantai ini banyak dijumpai tipe-tipe gumuk pasir dengan beragam model mulai dari parabola, lingkaran ataupun tapal kuda. Gumuk pasir sendiri merupakan hasil kerja dari angin yang bertiup di sepanjang Pantai Parangtritis, sehingga menghasilkan bentukan-bentukan yang cukup indah.
Keberaan humuk pasir ini tidak terlepas dari keadaan daerah pantai parangtritis. Oleh karenanya penulis tertarik untuk mengangkat judul megenai PERSEFEKTIF PANTAI(DALAM KETERKAITAN ANTARA PEMBENTUKAN GUMUK PASIR DENGAN KEADAAN DAERAH PANTAI PARANG TRITIS YOGYAKARTA.



1.2.RUMUSAN MASALAH

1.2.1.        Bagaimanakah proses pembentukan gumuk pasir didaerah parangtritis

1.2.2.        Bagaimana keadaan daerah pantai parangtritis .

1.2.3.        Bagaimana kaitan  antara keadaan daerah pantai parangtritis dengan munculnya gumuk-gumuk pasir



1.3.TUJUAN PENULISAN

1.3.1.        Proses pembentukan gumuk pasir didaerah parangtritis.

1.3.2.        Keadaan daerah pantai parangtritis .

1.3.3.        Kaitan  antara keadaan  daerah pantai parangtritis dengan munculnya gumuk-gumuk pasir.



 











BAB II

TINJAUAN PUSTAKA


2.1.Tinjauan Tentang Gumuk Pasir

Gumuk Pasir(Sand Dune) merupakan sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean /eolean morphology( Adinugroho;2009). Gumuk pasir dapat terbentuk jika suatu daerah memiliki kondisi dengan persyaratan yakni; Tersedia material berukuran pasir halus sampai kasar dalam jumlah yang banyak, adanya periode kering dan tegas, adanya angin yang mampu mengangkat dan megendapkan bahan pasir tersebut, dan gerakan angin tersebut tidak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain(hary;2004).
Gumuk pasir adalah gundukan bukit atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering). Gumuk pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angin berhembus, hal ini karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang gumuk. Gerakan gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun.
Bentuk gumuk pasir bermacam-macam tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah bentuk melintang (transverse), sabit (barchan), parabola (parabolic), dan memanjang (longitudinal dune).
Gumuk pasir ini bentuknya menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier. Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir barchan umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan, karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
1.      Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)
Gumuk pasir ini terbentuk di daerah yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya berkurang.
2.      Gumuk Pasir Parabolik
Gumuk pasir ini hampir sama dengan gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.
3.      Gumuk Pasir Memanjang (linear dune)
Gumuk pasir memanjang adalah gumuk pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal, sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih lebar dan memanjang.
4.      Gumuk Pasir Bintang (star dune)
Gumuk pasir bintang adalah gumuk pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang bertumbukan. Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya (Uud,2009)

2.2.Tinjauan Tentang Pantai

Pantai (Shore) adalah daerah dimana air laut dan daratan bertemu.  Pantai berupa daratan yang sempit atau lebar dimana pengaruh air laut berpengaruh dalam cara pembentukkannya.  Daratan pantai di bentuk oleh perbedaan pasang surut air laut atau kegiatan maksimum ombak mencapai daratan. 
Garis pantai (shoreline) diartikan sebagai garis yang dibentuk pertemuan antara daratan dan permukaan tinggi air laut rata-rata dari ketinggian pasang surut laut. Pantai menurut mintakat pantainya dibagi menjadi 3 yaitu
1.      Pantai belakang (back shore) adalah daerah yang terletak di depan lereng terjal laut (sea cliff), biasanya berasosiasi dengan satu atau dua gundukan yang terbentuk oleh gelombang.
2.      Pantai depan (foreshore) adalah daerah yang terletak antara gudukan dengan hingga titik pasang surut terendah.
3.      Pantai lepas (off shore) adalah daerah yang meluas dari titik pasang surut terendah kearah laut(suktikno.1999).
Menurut terjadinya,pantai dapat dibedakan sebagai berikut :
·            Pantai Fyord
Pantai fyord merupakan pantai yang memiliki lekuk-lekuk menjorok jauh ke arah daratan seperti teluk sempit, tebingnya sangat curam dan lembahnya berbentuk U.  Pantai fyord berbatasan dengan laut dalam, tetapi ambangnya dangkal. Pantai fyord terjadi pada zaman es, lembah terkikis gletser sehingga terjadi lembah gletser yang dalam, srta berbentuk U. Pada akhir zaman es lembah gletser terisi air dan terjadi FYORD.
·            Pantai Ria
Bentuk pantai ini mirip dengan pantai fyord, perbedaannya hanya pada lembahnya tidak  dalam, tebingnya tidak curam dan bagian muaranya lebih lebar. Terjadinya pantai Ria dari lembah iasa yang terisi air, contoh : pantai Teluk Chesapeake di Amerika serikat.
·            Pantai Skeren
Pantai ini juga mirip pantai fyord, tetapi tidak terlalu masuk ke daratan dan di muka pantai terdapat pulau-pulai kecil berbatu, Contoh pantai Finlandia dan Swedia.
·            Pantai Berbukit Pasir
Pantai ini terbentuk dari pasang naik dan pasang surut air laut serta kerasnya tiupan angin laut yang membawa pasir ke arah darat. Apabila pantai surut, pasir kering yang terbawa angin ke darat menjadi bukit-bukit pasir, seperti pantai Parangtritis di Yogyakarta.
·            Pantai Berdanau atau pantai Laguna
Pantai berdanau adalah pantai yang mempunyai haff atau laguna (danau pantai) dan di depannya terdapat endapan pasir atau tanah sehingga air laut sebagian tergenang . Air di laguna bersifat payau, yaitu campuran antara air laut dan air tawar. Endapan pasir atau tanah yang menghalangi air laut di depan pantai disebut nehrung, misalnya pantai timur laut Jerman dan pantai Samas di Yogjakarta.
·            Pantai Liman
Pantai Liman adalah teluk kecil pada muara sungai sebagai akibat dasar muara sungai mengalami penurunan sehingga terjadi erosi, seperti pantai utara Laut Hitam.
·            Pantai Estuarium
Pantai ini hampir mirip dengan pantai Liman, yaitu terdapat sungai dengan muara yang lebar. Akan tetapi muara tersebut mengalami penurunan, trepengaruh pasang surut air laut serta keetika pasang naik muara sungai tergenang air laut, seperti muara sungai atau pantai di Sumatera bagian timur , yaitu muara sungai Rokan dan sungai Asahan.
·            Pantai Delta
Pantai ini terdapat di muara sungai yang landai da gelombangnya tidak besar. Hal ini mengakibatkan material hasil erosi di endapkan di muara sungai sehingga terbentuk delta dan pantai berdelta itu disebut pantai Delta.
·            Pantai Karang
Berdasarkan letaknya terhadap pegunungan, pantai dapat dibedakan sebagai berikut :
ü      Pantai Konkordan
Pantai konkordan adalah pantai yang terletak sejajar dengan pegunungan memanjang sepanjang pantai.
ü      Pantai Diskordan
Pantai Diskordan adalah pantai yang melintang terhadap pegunungan yang terdapat di tepi pantai . Dari jenis pantai tersebut pantai yang terbaik dijadikan pelabuhan adalah jenis pantai diskor .
ü      Pantai Netral
Pantai netral adalah pantai yang tidak berdekatan dengan pegunungan, tetapi berdekatan dengan dataran rendah, dataran tinggi, atau plato( anonym 2009)
Pantai menurut berapa para ahli dapat diklasipikasikan menjadi;
1.   Klasifikasi Gulliver,1889 dan Johnson,1919 dalam sutikno,1999. Pantai berdasarkan genetik dapat dibagi tiga klas yaitu:
·      garis pantai tenggelam
·      garis pantai terangkat
·      garis pantai netral hasil dari proses deposisi atau gerakan tektonik yang termasuk model ini seperti: pantai delta, dataran aluvial, pantai vulkanik dan pantai sesar.
2.   Klasifikasi Shepard (1964) dalam sutikno,1999.
Pantai berdasarkan klasifikasi genetik menekankan pada bentuk yang dihasilkan oleh proses marin, model klasifikasi ini ada dua yaitu:
·      Pantai primer atau muda, model ini ada empat macam yaitu:
proses denudasi subaerial dan tenggelam oleh transgresi resen/penurunan daratan tepi laut. Contohnya pantai Ria.
Ø  proses deposisi subaerial seperti: deposisi sungai, deposisi glasial, deposisi angin, perluasan oleh vegetasi.
Ø  proses aktifitas vulkanik seperti: pantai lava, pantai dengan bentuk lengkung.
Ø  proses gerakan tektonik seperti: pantai sesar, pantai pelipatan
·      Pantai primer atau dewasa disebabkan oleh tenaga marin, model ini ada tiga
Ø  proses erosi marin seperti pantai terjal.
Ø  proses deposisi marin: pantai barier, pantai cuspate foreland, dataran gisik, pantai rawa.
Ø  proses organik: pantai coral reef, pantai serpulid reef, pantai qyster reef, pantai mangrove, pantai rumput laut
·      Klasifikasi Cotton,1952 dalam sutikno,1999.

Tidak ada komentar: