PERSEFEKTIF
PANTAI
(DALAM KETERKAITAN
ANTARA PEMBENTUKAN GUMUK PASIR/SAND DUNS
DENGAN KEADAAN DAERAH PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA)
OLEH :
NAMA : I NYOMAN SUPARIATA
KLS : A
SEMESTER : V
JURUSAN PENDIDIKAN
GEOGRAFI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
SINGARAJA
2010
KATA
PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan
kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan karyatulis yang berjudul “PERSEFEKTIF
PANTAI(DALAM KETERKAITAN ANTARA PEMBENTUKAN GUMUK PASIR/SAND DUNS DENGAN KEADAAN DAERAH PANTAI PARANGTRITIS YOGYAKARTA)”
ini tepat pada waktunya.
Dalam
pembuatan Karyatulis ini, tentunya tidak telepas dari bantuan berbagai pihak.
Maka dari itu, Penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu. Semoga apa yang telah diberikan mendapat pahala yang setimpal dari
Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam
penulisan karyatulis ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu diharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan karya
ini. Disamping itu diharapkan karyatulis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Singaraja, 27 Agustus 2010
Penulis
DAFTAR
ISI
1.2.3. Bagaimana
kaitan antara keadaan daerah pantai
parangtritis dengan munculnya gumuk-gumuk pasir
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Parangtritis adalah pantai terindah
dan terpanjang di kawasan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai ini sudah dikenal
sejak jaman Belanda sebagai tempat peristirahatan yang nyaman. Pantai ini sangat indah dan menawan dengan deburan
ombak pantai selatan yang cukup besar. Bagi mereka yang hobi berselancar, meski
terbatas, bisa melakukannya di pantai ini. Angin yang kencang berhembus dapat
Anda manfaatkan untuk bermain layang-layang. Eloknya pemandangan sejauh mata
memandang akan membuat hati Anda merasa tenteram.
Kindahan pantai parangtritis daerah yogyakarta ini dilengkapi oleh
kehadiran penomena alam yang sangat menarik, yakni adanya gumuk-gumuk pasir (sand dune). Menurut ahli geologi, gumuk
ini merupakan gumuk pasir terlengkap di Indonesia, bahkan mungkin dunia.
Parangtritis telah lama terkenal, tidak hanya sebagai pantai yang mempertemukan
bukit pasir, pantai dan tebing batu, tetapi juga sebagai tempat bersejarah yang
berhubungan dengan legenda misterius tentang Ratu Laut Selatan, "Kanjeng
Ratu Kidul." Legenda mengatakan Kanjeng Ratu Kidul menikah dengan salah
satu keturunan Kerajaan Mataram, Panembahan Senopati, yang dia kunjungi dan
berhubungan pada saat-saat tertentu. Di pantai ini banyak dijumpai
tipe-tipe gumuk pasir dengan beragam model mulai dari parabola, lingkaran
ataupun tapal kuda. Gumuk pasir sendiri merupakan hasil kerja dari angin yang
bertiup di sepanjang Pantai Parangtritis, sehingga menghasilkan bentukan-bentukan
yang cukup indah.
Keberaan humuk pasir ini tidak terlepas dari keadaan daerah pantai
parangtritis. Oleh karenanya penulis tertarik untuk mengangkat judul megenai
PERSEFEKTIF PANTAI(DALAM KETERKAITAN ANTARA PEMBENTUKAN GUMUK PASIR DENGAN
KEADAAN DAERAH PANTAI PARANG TRITIS YOGYAKARTA.
1.2.RUMUSAN MASALAH
1.2.1.
Bagaimanakah proses pembentukan
gumuk pasir didaerah parangtritis
1.2.2.
Bagaimana
keadaan daerah pantai parangtritis .
1.2.3.
Bagaimana kaitan antara keadaan daerah pantai parangtritis
dengan munculnya gumuk-gumuk pasir
1.3.TUJUAN PENULISAN
1.3.1.
Proses pembentukan gumuk pasir
didaerah parangtritis.
1.3.2.
Keadaan daerah pantai
parangtritis .
1.3.3.
Kaitan antara keadaan daerah pantai parangtritis dengan munculnya
gumuk-gumuk pasir.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1.Tinjauan Tentang Gumuk Pasir
Gumuk Pasir(Sand Dune) merupakan
sebuah bentukan alam karena proses angin disebut sebagai bentang alam eolean /eolean
morphology( Adinugroho;2009).
Gumuk pasir dapat terbentuk jika suatu daerah memiliki kondisi dengan
persyaratan yakni; Tersedia material berukuran pasir halus sampai kasar dalam
jumlah yang banyak, adanya periode kering dan tegas, adanya angin yang mampu
mengangkat dan megendapkan bahan pasir tersebut, dan gerakan angin tersebut
tidak terhalang oleh vegetasi maupun obyek lain(hary;2004).
Gumuk pasir adalah gundukan bukit
atau igir dari pasir yang terhembus angin. Gumuk pasir dapat dijumpai pada
daerah yang memiliki pasir sebagai material utama, kecepatan angin tinggi untuk
mengikis dan mengangkut butir-butir berukuran pasir, dan permukaan tanah untuk
tempat pengendapan pasir, biasanya terbentuk di daerah arid (kering). Gumuk
pasir cenderung terbentuk dengan penampang tidak simetri. Jika tidak ada
stabilisasi oleh vegetasi gumuk pasir cenderung bergeser ke arah angin
berhembus, hal ini karena butir-butir pasir terhembus dari depan ke belakang
gumuk. Gerakan gumuk pasir pada umumnya kurang dari 30 meter pertahun.
Bentuk gumuk pasir bermacam-macam
tergantung pada faktor-faktor jumlah dan ukuran butir pasir, kekuatan dan arah
angin, dan keadaan vegetasi. Bentuk gumuk pasir pokok yang perlu dikenal adalah
bentuk melintang (transverse), sabit (barchan), parabola (parabolic), dan
memanjang (longitudinal dune).
Gumuk pasir ini bentuknya
menyerupai bulan sabit dan terbentuk pada daerah yang tidak memiliki barrier.
Besarnya kemiringan lereng daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin, sehingga
apabila dibuat penampang melintang tidak simetri. Ketinggian gumuk pasir
barchan umumnya antara 5 – 15 meter. Gumuk pasir ini merupakan perkembangan,
karena proses eolin tersebut terhalangi oleh adanya beberapa tumbuhan, sehingga
terbentuk gumuk pasir seperti ini dan daerah yang menghadap angin lebih landai
dibandingkan dengan kemiringan lereng daerah yang membelakangi angin.
1.
Gumuk Pasir Melintang (transverse dune)
Gumuk pasir ini terbentuk di daerah
yang tidak berpenghalang dan banyak cadangan pasirnya. Bentuk gumuk pasir
melintang menyerupai ombak dan tegak lurus terhadap arah angin. Awalnya, gumuk
pasir ini mungkin hanya beberapa saja, kemudian karena proses eolin yang terus
menerus maka terbentuklah bagian yang lain dan menjadi sebuah koloni. Gumuk
pasir ini akan berkembang menjadi bulan sabit apabila pasokan pasirnya
berkurang.
2.
Gumuk Pasir Parabolik
Gumuk pasir ini hampir sama dengan
gumuk pasir barchan akan tetapi yang membedakan adalah arah angin. Gumuk pasir
parabolik arahnya berhadapan dengan datangnya angin. Awalnya, mungkin gumuk
pasir ini berbentuk sebuah bukit dan melintang, tetapi karena pasokan pasirnya
berkurang maka gumuk pasir ini terus tergerus oleh angin sehingga membentuk
sabit dengan bagian yang menghadap ke arah angin curam.
3.
Gumuk Pasir Memanjang (linear dune)
Gumuk pasir memanjang adalah gumuk
pasir yang berbentuk lurus dan sejajar satu sama lain. Arah dari gumuk pasir
tersebut searah dengan gerakan angin. Gumuk pasir ini berkembang karena
berubahnya arah angin dan terdapatnya celah diantara bentukan gumuk pasir awal,
sehingga celah yang ada terus menerus mengalami erosi sehingga menjadi lebih
lebar dan memanjang.
4.
Gumuk Pasir Bintang (star dune)
Gumuk pasir bintang adalah gumuk
pasir yang dibentuk sebagai hasil kerja angin dengan berbagai arah yang
bertumbukan. Bentukan awalnya merupakan sebuah bukit dan disekelilingnya
berbentuk dataran, sehingga proses eolin pertama kali akan terfokuskan pada
bukit ini dengan tenaga angin yang datang dari berbagai sudut sehingga akan
terbentuk bentuklahan baru seperti bintang. Bentuk seperti ini akan hilang
setelah terbentuknya bentukan baru disekitarnya (Uud,2009)
2.2.Tinjauan Tentang Pantai
Pantai (Shore) adalah daerah dimana air laut dan daratan bertemu. Pantai berupa daratan yang sempit atau lebar
dimana pengaruh air laut berpengaruh dalam cara pembentukkannya. Daratan pantai di bentuk oleh perbedaan
pasang surut air laut atau kegiatan maksimum ombak mencapai daratan.
Garis pantai (shoreline) diartikan sebagai garis yang dibentuk
pertemuan antara daratan dan permukaan tinggi air laut rata-rata dari
ketinggian pasang surut laut. Pantai
menurut mintakat pantainya dibagi menjadi 3 yaitu
1.
Pantai belakang (back shore) adalah daerah yang
terletak di depan lereng terjal laut (sea cliff), biasanya berasosiasi dengan
satu atau dua gundukan yang terbentuk oleh gelombang.
2.
Pantai depan (foreshore) adalah daerah yang terletak
antara gudukan dengan hingga titik pasang surut terendah.
3.
Pantai lepas (off shore) adalah daerah yang meluas dari
titik pasang surut terendah kearah laut(suktikno.1999).
Menurut terjadinya,pantai dapat
dibedakan sebagai berikut :
·
Pantai Fyord
Pantai fyord merupakan pantai
yang memiliki lekuk-lekuk menjorok jauh ke arah daratan seperti teluk sempit,
tebingnya sangat curam dan lembahnya berbentuk U. Pantai fyord berbatasan dengan laut dalam,
tetapi ambangnya dangkal. Pantai fyord terjadi pada zaman es, lembah terkikis
gletser sehingga terjadi lembah gletser yang dalam, srta berbentuk U. Pada
akhir zaman es lembah gletser terisi air dan terjadi FYORD.
·
Pantai Ria
Bentuk pantai ini mirip dengan
pantai fyord, perbedaannya hanya pada lembahnya tidak dalam, tebingnya
tidak curam dan bagian muaranya lebih lebar. Terjadinya pantai Ria dari lembah
iasa yang terisi air, contoh : pantai Teluk Chesapeake di Amerika serikat.
·
Pantai Skeren
Pantai ini juga mirip pantai
fyord, tetapi tidak terlalu masuk ke daratan dan di muka pantai terdapat
pulau-pulai kecil berbatu, Contoh pantai Finlandia dan Swedia.
·
Pantai Berbukit Pasir
Pantai ini terbentuk dari pasang
naik dan pasang surut air laut serta kerasnya tiupan angin laut yang membawa
pasir ke arah darat. Apabila pantai surut, pasir kering yang terbawa angin ke
darat menjadi bukit-bukit pasir, seperti pantai Parangtritis di Yogyakarta.
·
Pantai Berdanau atau pantai Laguna
Pantai berdanau adalah pantai
yang mempunyai haff atau laguna (danau pantai) dan di depannya terdapat endapan
pasir atau tanah sehingga air laut sebagian tergenang . Air di laguna bersifat
payau, yaitu campuran antara air laut dan air tawar. Endapan pasir atau tanah
yang menghalangi air laut di depan pantai disebut nehrung, misalnya pantai
timur laut Jerman dan pantai Samas di Yogjakarta.
·
Pantai Liman
Pantai Liman adalah teluk kecil
pada muara sungai sebagai akibat dasar muara sungai mengalami penurunan
sehingga terjadi erosi, seperti pantai utara Laut Hitam.
·
Pantai Estuarium
Pantai ini hampir mirip dengan
pantai Liman, yaitu terdapat sungai dengan muara yang lebar. Akan tetapi muara
tersebut mengalami penurunan, trepengaruh pasang surut air laut serta keetika
pasang naik muara sungai tergenang air laut, seperti muara sungai atau pantai di
Sumatera bagian timur , yaitu muara sungai Rokan dan sungai Asahan.
·
Pantai Delta
Pantai ini terdapat di muara
sungai yang landai da gelombangnya tidak besar. Hal ini mengakibatkan material
hasil erosi di endapkan di muara sungai sehingga terbentuk delta dan pantai
berdelta itu disebut pantai Delta.
·
Pantai Karang
Berdasarkan letaknya terhadap
pegunungan, pantai dapat dibedakan sebagai berikut :
ü
Pantai Konkordan
Pantai konkordan adalah pantai
yang terletak sejajar dengan pegunungan memanjang sepanjang pantai.
ü
Pantai Diskordan
Pantai Diskordan adalah pantai
yang melintang terhadap pegunungan yang terdapat di tepi pantai . Dari jenis
pantai tersebut pantai yang terbaik dijadikan pelabuhan adalah jenis pantai
diskor .
ü
Pantai Netral
Pantai netral adalah pantai yang
tidak berdekatan dengan pegunungan, tetapi berdekatan dengan dataran rendah,
dataran tinggi, atau plato( anonym 2009)
Pantai menurut berapa para ahli dapat diklasipikasikan
menjadi;
1. Klasifikasi Gulliver,1889
dan Johnson,1919 dalam sutikno,1999. Pantai berdasarkan genetik dapat dibagi
tiga klas yaitu:
·
garis pantai tenggelam
·
garis pantai terangkat
·
garis pantai netral hasil dari proses deposisi atau gerakan
tektonik yang termasuk model ini seperti: pantai delta, dataran aluvial, pantai
vulkanik dan pantai sesar.
2. Klasifikasi Shepard (1964)
dalam sutikno,1999.
Pantai berdasarkan klasifikasi genetik menekankan pada
bentuk yang dihasilkan oleh proses marin, model klasifikasi ini ada dua yaitu:
·
Pantai primer atau muda, model ini ada empat macam yaitu:
proses denudasi subaerial dan tenggelam oleh transgresi
resen/penurunan daratan tepi laut. Contohnya pantai Ria.
Ø proses deposisi subaerial
seperti: deposisi sungai, deposisi glasial, deposisi angin, perluasan oleh
vegetasi.
Ø proses aktifitas vulkanik
seperti: pantai lava, pantai dengan bentuk lengkung.
Ø proses gerakan tektonik
seperti: pantai sesar, pantai pelipatan
·
Pantai primer atau dewasa disebabkan oleh tenaga marin, model ini
ada tiga
Ø proses erosi marin seperti
pantai terjal.
Ø proses deposisi marin: pantai
barier, pantai cuspate foreland, dataran gisik, pantai rawa.
Ø proses organik: pantai coral
reef, pantai serpulid reef, pantai qyster reef, pantai mangrove, pantai rumput
laut
·
Klasifikasi Cotton,1952 dalam sutikno,1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar